Translate

Minggu, 24 November 2019

Kembalilah Sinar Itu

Ini adalah sebuah puisi ciptaan saya sendiri sewaktu saya mengikuti lomba menulis puisi secara online. Kata-kata yang ada dalam puisi ini muncul sebab kejadian dan perasaan yang saya rasakan beberapa waktu silam. Walaupun puisi ini tidak memenangkan saya dalam lomba tersebut, namun setidaknya saya telah mencoba dan membuka rasa lewat kata dan berani menuangkan segalanya lewat beberapa bait puisi berikut.

Kembalilah Sinar Itu
Cipt : Nikmah Hidayati
Senin pagi di bulan juli, empat tahun silam
Mentari hadir seperti biasa
Masih dengan cara yang sama
Namun dengan rasa yang berbeda
Seperti ada yang merenggut sinarnya
            Di kesenduan, suara teriakan binatang kecil bersautan
            Sebab tubuhnya di himpit dedaunan
            Di penjara oleh untaian embun
            Dan mereka berharap di singgahi kehangatan, sedikit sahaja
Hari itu, ia datang membawa tanya
Masihkan aku mampu memberi makan dedaunan!
Masihkah aku mampu menghantarkan cinta keseisi lautan!
Masihkah aku mampu berbagi dengan rembulan!
Jauh di dalam lubuk hatinya
            Juli berganti Februari, berlalu
            Masih dengan gejolak yang sama
            Tanpa usaha dan do’a ia masih bertanya tanya
            Akankah sinar itu kembali
Hingga datang satu bintang berbisik
Sebab rasa iba berkumpul di benaknya
Berkeluh kesah dan bersuara dengan nada cinta
Meletakkan harapan di setiap kata
Dan di penghujung bisiknya
Terngiang  
kembalilah sinar itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kembalilah Sinar Itu